UNIVERSITAS TRILOGI IKUT MENGENTASKAN KEMISKINAN Print
Thursday, 30 May 2013 00:00

Jakarta, 30/5/2013 (Kominfonewscenter) – Ketua Yayasan Dana Sejahtera Mandiri dan Pembina Universitas Trilogi (UNTRI) Prof. Dr. Haryono Suyono mengemukakan Untri akan mengerahkan LPM (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat) di sekitar Jakarta maupun daerah lain dalam rangka pemberdayaan masyarakat dan keikutsertaan keluarga dalam percepatan capaian MDG’s.

“Trilogi itu akan mengerahkan mahasiswa-mahasiswa dengan mitra kerja dengan LPM-LPM, jadi Universitas Trilogi akan mengerahkan teman-teman dari LPM-LPM disekitar Jakarta maupun juga dari daerah-daerah lain” kata Prof.Haryono seusai penandatanganan MoU (Nota Kesepahaman) tripartit antara Kementerian Lingkungan Hidup, Yayasan Dana Sejahtera Mandiri dan Universitas Trilogi tentang Pemberdayaan Masyarakat dalam Percepatan Pencapaian MDG’s bersamaan dengan Pekan Lingkungan Hidup 2013, di Balai Sidang/JCC Jakarta, Kamis (30/5).

Menurut Haryono pemberdayaan masyarakat dan keikutsertaan keluarga dalam berbagai kegiatan yang akan menyebar ke seluruh pelosok Indonesia, merupakan suatu eksperimen awal dimana masyarakat berpartisipasi, bukan pengusaha tapi keluarga-keluarga miskin.

“Jadi kita kaitkan dengan MDG’s (United Nations Millennium Development Goals) karena mengentaskan kemiskinan” kata Haryono.

Rencana kegiatan bermacam-macam salah satunya akan berlangsung di daerah Pacitan, Indramayu, Gorontalo, Bangka Belitung, termasuk di pantai Cilacap dan lain-lain.

Haryono menjelaskan kerjasama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka memanfaatkan keluarga-keluarga yang berada di pantai, di pinggir hutan untuk ikut menghijaukan halaman-halaman rumahnya juga menghijaukan daerah-daerah pantai dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat dalam mengatasi kemiskinan, mengatasi kelaparan, sekaligus mengatasi ketahanan ekonomi dari keluarga-keluarganya.

“Kita mempunyai tidak kurang sekarang dari 20 ribu kelompok-kelompok yang kita namakan Posdaya”, katanya.

Salah satu kegiatan dalam waktu dekat akan dilakukan penanaman benih rumput laut. “Kita mempunyai benih dari sumbangan seorang yang kaya sebanyak 1.000 ton”, kata Haryono.

Pada pinggiran-pinggiran pantai dimana terjadi pertemuan antara air darat dengan air laut terdapat air payo, daerah-daerah payo itu akan dimanfaatkan dengan penanaman rumput laut, rumput laut bila diolah bisa menjadi kopi, keripik, serta makanan-makanan yang berguna untuk menambah gizi dari keluarga-keluarga miskin

“Keluarga miskin akan dipekerjakan disitu, bersama-sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Pertanian dan Kementerian Kelautan dan Perikanan”, kata Haryono.

Menurut Haryono dalam waktu singkat juga akan dicoba penanaman benih rumput laut sekitar 1.000 ton, dimana pada satu Kabupaten dengan benih satu ton akan mencakup luas satu hektar, sehingga bila 1.000 ton akan berarti 1.000 hektar merupakan target awal sampai sekitar akhir tahun 2013.

“Contoh yang kedua, kita akan mengolah ikan-ikan yang ada di daerah pantai dan daerah perikanan sehingga lingkungan itu tidak dibiarkan kosong tetapi akan dijadikan daerah-daerah untuk peternakan atau persemaian perikanan”, kata Haryono.

Pengelolaan dilakukan dengan bekerjasama antara Lingkungan Hidup, Pertanian dan Kelautan dan Perikanan. (myd)