NASDEM AKAN USUNG RIZAL RAMLI CAPRES 2014 Print
Sunday, 26 May 2013 23:10

Jakarta, 26/5/2013 (Kominfonewscenter) – Dr. Rizal Ramli semakin bersinar, komitmen dan konsistensinya pada perjuangan melakukan perubahan agar Indonesia jadi lebih baik telah memikat Partai NasDem mempertimbangkan sebagai Capres yang bakal diusung pada 2014.

"UU Pemilu mengharuskan Capres diusulkan oleh Parpol.  Kalau Partai NasDem berhasil masuk dalam tiga besar, tidak mustahil kami mencalonkan bang Rizal Ramli sebagai Capres pada 2014," kata Sekjen Partai NasDem Rio Capela, pada Diskusi bertajuk “Bedah Capres 2014; Siapa Reformis, Siapa Tidak” yang digelar Lembaga Pemilih Indonesia (LPI), di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Minggu siang (26/5).

“Saya memang tidak punya uang. Jangankan untuk jadi Capres, jadi gubernur pun uang saya pasti tidak cukup. Tapi rakyat sudah bosan dengan orang-orang yang cuma menghambur-hamburkan duit tanpa punya visi dan program yang jelas," tukas Rizal, menjawab pertanyaan wartawan.

Rizal Ramli dinobatkan sebagai Capres Sangat Reformis versi survei terbaru yang digelar LPI, ia mengantongi nilai maksimal yaitu 6 poin, mengungguli Megawati Sukarnoputri dan Surya Paloh yang masing-masing mendapat nilai 5,50 poin.

Direktur LPI Boni Hargens menjelaskan, dalam survei ini LPI memakai metodologi evaluation approach, dengan cara melakukan evaluasi mendalam terhadap rekam jejak para Capres dalam 6 kategori yang nota bene merupakan 6 agenda Reformasi 1998, masing-masing mengadili Soeharto, amandemen UUD 1945, penghapusan Dwi Fungsi ABRI, Otonomi Daerah, Supremasi Hukum, dan Pemerintah yang Bersih dari KKN, nilai maksimal untuk tiap kategori adalah 1.

Indikator yang digunakan untuk menilai para Capres berdasarkan pandangan politik mereka dalam bentuk pidato, wawancara media, dan keputusan politik yang berkaitan dengan agenda-agenda reformasi 1998.

Data dikumpulkan dari berbagai sumber, seperti kliping koran dan majalah, internet, paper ilmiah, serta materi pidato.

Scoring system yang diterapkan adalah metode campuran (kuantitatif-kualitatif) untuk menyajikan rapor para Capres.

“Rentang skornya adalah 0=terburuk; 1=terbaik; 0.5=kriteria tidak terpenuhi seluruhnya. Poin kami tetap pada argumentasi kualitatif. Berdasarkan itu semua, Rizal Ramli berhasil meraup nilai maksimal untuk tiap kategori. Itulah sebabnya dia mendapat nila 6 atau nilai penuh,"  kata Boni.

LPI membagi kadar reformasi pada tiap Capres dalam enam tingkat, yaitu Sangat Reformis (5,50-6), Reformis (4,50-5), Cukup Reformis (3,50-4) dan Tidak Reformis (< 3,40).

Di level dua, sejumlah tokoh yang masuk di kelompok reformis antara lain Sutiyoso, Yusril Ihza Mahendra, Prabowo Subianto, Marzuki Alie, dan Mahfud MD dengan skor masing-masing 5 poin.

Masih di ketagerori Capres Reformis, juga ada Wiranto, Irman Gusman dan Dahlan Iskan dengan nilai masing-masing 4,50 poin.

Selanjutnya LPI mengelompokkan Sri Mulyani Indrayati, Pramono Edhie Wibowo, Muhammad Iskandar dan Gita Wirjawan masing-masing dengan 4 poin dalam kategori Cukup Reformis.

Begitu juga Ketum Partai Golkar yang mengantongi 3,5 poin, sementara Ani Yudhoyono dengan 3 poin masuk kategori Capres Tidak Reformis. (mydk)