Newsflash
Jakarta, 17/4/2013 (Kominfonewscenter) – Komisi V DPR menilai program penataan kawasan kumuh oleh Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) di Provinsi NTB sudah cukup baik, pembangunan jalan, saluran air, penerangan jalan umum (PJU) dan MCK Komunal dirasa sangat positif untuk pengembangan sebuah kawasan. |
CADANGAN DEVISA INDONESIA US$111,22 MILIAR |
Saturday, 20 September 2014 00:00 |
Jakarta, 20/9/2014 (Kominfonewscenter) – Cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus 2014 meningkat menjadi US$111,22 miliar, peningkatan tersebut terutama berasal dari penerimaan devisa hasil ekspor migas pemerintah yang melampaui pengeluaran untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah. Dengan posisi tersebut, cadangan devisa dapat membiayai 6,5 bulan impor atau 6,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri Pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor. Menurut TKM Bank Indonesia September 2014, neraca perdagangan mencatat surplus terutama berasal dari besarnya surplus neraca nonmigas. Neraca perdagangan Indonesia pada Juli 2014 tercatat surplus US$0,13 miliar setelah pada bulan sebelumnya mengalami defisit sebesar US$0,29 miliar. Kinerja neraca perdagangan tersebut didorong oleh surplus neraca perdagangan nonmigas yang meningkat dan melampaui defisit neraca perdagangan migas yang melebar dibanding bulan sebelumnya. Surplus neraca perdagangan nonmigas pada Juli 2014 tercatat sebesar US$1,73 miliar, atau lebih besar dibanding surplus pada Juni 2014 sebesar US$0,31 miliar. Peningkatan surplus tersebut dipengaruhi oleh lebih besarnya penurunan impor nonmigas dibanding penurunan ekspor nonmigas. Impor nonmigas menurun US$2,40 miliar atau 19,55% (mtm) menjadi US$9,90 miliar, sedangkan ekspor nonmigas turun sebesar US$0,99 miliar atau 7,86% (mtm) menjadi US$11,63 miliar. Penurunan impor nonmigas yang sejalan dengan moderasi permintaan domestik tersebut terjadi pada 10 golongan barang utama, dengan penurunan terbesar terjadi pada golongan mesin dan peralatan mekanik. Sementara itu, meskipun secara keseluruhan ekspor nonmigas mencatat penurunan, ekspor batubara, minyak nabati, dan beberapa produk manufaktur seperti pakaian dan barang-barang rajutan, serta bahan kimia organik mengalami peningkatan. Di sisi neraca migas, melebarnya defisit neraca perdagangan migas, terutama didorong oleh meningkatnya impor migas. Defisit neraca perdagangan migas pada Juli 2014 naik menjadi US$1,60 miliar dari US$0,60 miliar pada Juni 2014, meningkatnya defisit tersebut disebabkan kenaikan impor migas sebesar US$0,76 miliar atau 22,44% (mtm), di saat ekspor migas menurun US$0,24 miliar atau terkontraksi 8,59% (mtm). Ke depan, kinerja neraca perdagangan nonmigas akan didukung oleh peningkatan aktivitas ekspor seiring dengan perbaikan ekonomi global dan mulai kembalinya ekspor mineral, meskipun defisit neraca migas diperkirakan masih berlanjut. Dari neraca finansial, aliran masuk modal asing tetap besar didorong oleh persepsi positif terhadap prospek ekonomi domestik yang semakin sehat. Sejak awal tahun hingga Agustus 2014, aliran masuk portofolio asing ke pasar keuangan Indonesia telah mencapai US$14,40 miliar, akumulasi kepemilikan asing tersebut terjadi di semua instrumen keuangan rupiah, baik Surat Utang Negara (SUN), saham, maupun Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Investor asing masih mencatat total net beli (SBI, SUN, saham) sebesar US$1,17 miliar melanjutkan net beli US$1,70 miliar pada Juli 2014, pembelian tersebut terutama dilakukan asing pada instrumen SUN. (mnry)
|
Statistik
Members : 563Content : 3806
Web Links : 1
Content View Hits : 1353948