SELECTED NEWS
WAMEN ESDM: MEMBERDAYAKAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN SANGAT MEMBANTU PDF Print E-mail
Wednesday, 21 August 2013 00:00

Jakarta, 21/8/2013 (Kominfonewscenter) – Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswoutomo mengemukakan Indonesia memerlukan 1,4 juta barrel minyak (BBM), sementara produksi hanya mencapai 840 ribu barrel, dan dari kapasitas kilang Pertamina sebesar 1 juta barrel yang dapat diolah kilang Pertamina hanya 650 ribu barrel.

“Jadi tiap hari kita itu mengimpor 350 ribu barrel minyak mentah per hari, kalo dikalikan US$100 saja sudah berapa itu, US$35 juta per hari diperlukan, sedangkan untuk yang 400 ribu barrel itu diimpor dalam bentuk BBM”, kata Wamen Susilo dalam jumpa pers usai meninjau pameran Indonesia EBTKE CONEX 2013 Conference and Exhibition di Jakarta Internasional Convention Centre (JICC), Rabu (21/8).

Penyelenggaraan Indonesia EBTKE Conex 2013 yang akan berlangsung sampai 23 Agustus 2013 bertujuan untuk mengetahui status pengembangan dan pemanfaatan Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) nasional saat ini.

Menurut Wamen Susilo tahun depan kebutuhan BBM pasti naik 8% dan tahun depannya lagi pasti 8% lagi. “Karena itu apapun yang bisa kita lakukan untuk memberdayakan energi baru dan terbarukan itu akan sangat membantu”, katanya.

Pameran ini diselenggarakan Direktorat Jenderal EBTKE, Kementerian ESDM dengan menggandeng Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI) dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan dibidang EBT dengan tujuan membangun kesadaran masyarakat dan mencari solusi mengatasi persoalan energi nasional, mengingat kebutuhan energi nasional yang semakin tinggi namun disisi lain harga energi semakin mahal terutama energi berbasis fosil, dengan kondisi seperti ini, pengembangan dan pemanfaatan energi baru dan terbarukan merupakan solusi terbaik.

“Usaha dari teman-teman METI, dari ESDM untuk mengorganisir konperensi ini sangat penting” tegas Wamen.

Wamen Susilo menambahkan output yang diharapkan agar masyarakat dan investor mengetahui bahwa Indonesia memerlukan bantuan untuk menggerakkan dan  menyediakan serta memanfaatkan energi baru dan terbarukan yang berlimpah di Indonesia.

“Ini urusannya pembangkitan tenaga listrik, PLN juga sangat berkompeten untuk “make sure” bahwa mereka tidak membangkitkan listrik lagi dengan tenaga diesel”, kata Wamen.

Menurutnya saat ini PLN masih membangkitkan listrik sekitar 1.400 megawat dengan diesel, disewa untuk daerah-daerah terpencil dan untuk daerah-daerah terpencil direncanakan mengganti dengan solar, matahari, mini mikro hydro, dengan angin dan sebagainya, selain itu juga mengganti PLTD-PLTD tersebut dengan bio diesel, bio ethanol dan sebagainya.

“Sehingga nanti kalo misalkan kita bisa memproduksi bio diesel 100 ribu barrel atau 200 ribu barrel per hari, kita akan bisa save dan menghemat berpuluh-puluh, beratus-ratus triliun untuk negara dan otomatis juga akan membantu ekspor”, tambah Wamen Susilo.

Wamen mengemukakan Pemerintah akan melaksanakan kewajibannya didalam mempermudah perizinan, menciptakan semacam insentif-insentif dan kemudahan, membantu investor-investor supaya bisa menjalankan kewajibannya dengan baik

Perkembangan EBTKE di Indonesia masih tergolong lambat walaupun peranannya dalam bauran energi nasional sudah lama dirasakan kebutuhannya, padahal potensinya cukup besar, namun pemanfaatannya belum optimal.

Berbagai kebijakan yang mendukung telah dikeluarkan untuk mendorong pengembangan energi baru terbarukan ini, akan tetapi hal ini masih belum maksimal.

Kementerian ESDM telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang diperlukan untuk lebih meningkatkan pengembangan dan pemanfaatan EBT dalam rangka mencapai sasaran nasional, seperti antara lain Peraturan Menteri ESDM No.17/2013 tentang Pembelian Tenaga Listrik oleh PT PLN (Persero) dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya Fotovoltaik dan Peraturan Menteri ESDM No.19/2013 tentang Pembelian Tenaga Listrik oleh PT PLN (Persero) dari Pembangkit Listrik Berbasis Sampah Kota.

Berbagai kebijakan di sektor EBTKE telah diatur dan ditetapkan antara lain, mengenai harga jual, kebijakan insentif fiskal/non-fiskal dan mandatori pemanfaatan EBTKE.

Indonesia EBTKE Conex 2013 akan diisi beberapa kegiatan terkait dengan EBT,  antara lain berupa exhibition, training and technical presentation, penyerahan Penugasan Survei Pendahuluan Panas Bumi oleh Menteri ESDM kepada PT Hitay Group di Provinsi Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Bengkulu, Sumatera Selatan dan Jawa Timur;

Penugasan Survei Pendahuluan Panas Bumi oleh Menteri ESDM kepada PT Bumi Lesugolo Energy di Provinsi NTT, Penugasan Survei Pendahuluan Panas Bumi oleh Menteri ESDM kepada PT Energy Kinan Internasional di Daerah Gunung Galunggung, Kabupaten Tasikmalaya dan Kota Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat;

Penyerahan Surat Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral tentang Izin Usaha Niaga Bahan Bakar Nabati Tahun 2013 kepada PT. Indonesia Ethanol Industry, PT. Multi Energi Nabati, PT. Nusantara Bioenergy Investama; dan Peluncuran Video Layanan Masyarakat mengenai Hemat Energi oleh Wakil Menteri ESDM. (mmd)

 

Statistik

Members : 23
Content : 3176
Web Links : 1
Content View Hits : 489204

Pengumuman

KominfoNewsCenter

Who's Online

We have 6 guests online