Newsflash
Jakarta, 17/4/2013 (Kominfonewscenter) – Komisi V DPR menilai program penataan kawasan kumuh oleh Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) di Provinsi NTB sudah cukup baik, pembangunan jalan, saluran air, penerangan jalan umum (PJU) dan MCK Komunal dirasa sangat positif untuk pengembangan sebuah kawasan. |
ASUMSI MAKRO RAPBN 2014 |
Sunday, 18 August 2013 22:52 |
Jakarta, 18/8/2013 (Kominfonewscenter) – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengharapkan pertumbuhan ekonomi tahun 2014 mencapai 6,4 persen. Ketika memaparkan asumsi makro RAPBN 2014 dalam pengantar Nota Keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2014 di DPR Jumat (16/8), Presiden mengatakan dengan melaksanakan bauran kebijakan fiskal dan moneter yang tepat, disertai upaya tetap menjamin kelancaran dan ketersediaan kebutuhan masyarakat, serta kebijakan ketahanan pangan, laju inflasi tahun 2014 akan dijaga pada kisaran 4,5 persen. Presiden menambahkan untuk tahun 2014 digunakan asumsi rata-rata nilai tukar Rp9.750 per dolar AS. Pemerintah akan terus menjaga kesehatan fundamental ekonomi dan fiskal, agar instrumen Surat Utang Negara tetap memiliki daya tarik yang tinggi bagi investor, terkait hal itu asumsi rata-rata suku bunga Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan, disusun pada tingkat 5,5 persen. Setelah mempertimbangkan berbagai faktor utama, asumsi rata-rata harga minyak mentah Indonesia (ICP) sebesar US$106 per barel. Terkait asumsi lifting minyak mentah dan lifting gas bumi, Presiden mengemukakan dalam beberapa tahun terakhir kapasitas produksi kedua sumber daya alam itu menunjukkan penurunan, terutama disebabkan faktor usia sumber yang semakin kurang produktif, namun demikian Pemerintah terus berupaya untuk mengatasinya. Menurutnya dalam tahun 2014, Pemerintah memperkirakan lifting minyak mentah mencapai 870 ribu barel per hari, sementara lifting gas bumi mencapai 1.240 ribu barel setara minyak per hari. Presiden juga menjelaskan dalam RAPBN tahun 2014 pendapatan negara direncanakan mencapai Rp1.662,5 triliun atau naik 10,7 persen dari target pendapatan negara pada APBNP tahun 2013 yang sebesar Rp1.502,0 triliun. Sementara itu, anggaran belanja negara direncanakan mencapai Rp1.816,7 triliun, naik 5,2 persen dari pagu belanja negara pada APBNP tahun 2013 yang sebesar Rp1.726,2 triliun. Dari anggaran pendapatan negara Rp1.662,5 triliun, penerimaan perpajakan direncanakan mencapai Rp1.310,2 triliun, naik 14,1 persen dari targetnya dalam APBNP tahun 2013 sebesar Rp1.148,4 triliun. Dengan total penerimaan perpajakan sebesar itu, rasio penerimaan perpajakan terhadap PDB atau tax ratio mengalami peningkatan dari 12,2 persen tahun 2013, menjadi 12,6 persen tahun 2014. Sedangkan tax ratio dalam arti luas, yang mempertimbangkan pajak daerah dan penerimaan sumber daya alam telah mencapai 15,5 persen. (mnr) |
Statistik
Members : 23Content : 3176
Web Links : 1
Content View Hits : 489177