Newsflash
Jakarta, 18/3/2013 (Kominfonewscenter) – Riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2010 menyebutkan pertumbuhan jutaan anak Indonesia terhambat akibat kekurangan gizi kronik saat balita. |
PENYEBAB HUJAN MASIH TURUN DI MUSIM KEMARAU |
Sunday, 11 August 2013 23:41 |
Jakarta, 11/8/2013 (Kominfonewscenter) – Sebagian wilayah Indonesia saat ini sedang dilanda kemarau basah, di mana hujan masih turun pada periode musim kemarau, apa yang menjadi penyebab kondisi tersebut ? Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Widada Sulistia DEA mengatakan, dua hal yang menyebabkan penyimpangan cuaca di sebagian wilayah Indonesia. Pertama, suhu perairan laut Indonesia lebih panas dari biasanya, penyimpangan suhu panas tersebut bahkan mencapai dua derajat. Karena suhu perairan yang lebih panas, potensi uap pun lebih banyak. "Sehingga kelembaban udara juga menjadi lebih tinggi," katanya, seperti disiarkan Kantor Menko Kesra, Sabtu (10/8). Penyebab kedua, sambung Widada, yaitu karena adanya suplai uap air dari Samudera Hindia. Padahal seharusnya Indonesia mendapat kiriman udara dari wilayah Australia yang kondisinya kering, namun karena adanya penyimpangan, Indonesia justru mendapat udara dari Samudera Hindia yang kondisinya basah. "Itulah mengapa masih ada hujan di musim kemarau," kata Widada. Menurutnya, anomali cuaca yang terjadi di sebagian wilayah Indonesia ini merupakan sesuatu yang wajar terjadi, sebab dahulu Indonesia juga pernah mengalami kondisi serupa. "Ini bukan suatu fenomena cuaca yang ekstrem," kata Widada yang memprediksi cuaca akan kembali normal pada Oktober 2013. Anomali atau penyimpangan cuaca tidak selalu berarti buruk, penyimpangan tersebut ternyata malah memberikan keuntungan bagi petani padi, sebab mereka bisa menanam padi meski di musim kemarau. Widada mengemukakan anomali cuaca yang menimpa sebagian wilayah Indonesia saat ini juga disebut sebagai kemarau basah, artinya periode kemarau yang tetap diselingi dengan turunnya hujan. Kondisi tersebut, dapat dimanfaatkan para petani untuk menanam padi sekali lagi. Jika biasanya petani hanya menanam padi ketika musim hujan saja, kata Widada, maka sekarang hal itu bisa dilakukan di musim kemarau. "Ini menguntungkan untuk para petani padi," kata Widada. Namun demikian, ia menambahkan, penyimpangan cuaca ini justru menjadi musibah bagi petani cabai, bawang, tembakau, dan garam, sebab tanaman cabai, bawang dan tembakau tidak cocok di cuaca yang basah. Sementara, petani garam membutuhkan cuaca yang panas untuk menghasilkan garam dengan kualitas tinggi. (msy) |
Statistik
Members : 23Content : 3176
Web Links : 1
Content View Hits : 489201