SELECTED NEWS
INDUSTRI PENGOLAHAN KTI MELEMAH, PHR MENINGKAT PDF Print E-mail
Friday, 09 August 2013 23:50

Jakarta, 9/8/2013 (Kominfonewscenter) – Sektor industri pengolahan melemah didorong oleh penurunan produksi industri utama di Kawasan Timur Indonesia (KTI) masing-masing industri liquid natural gas (LNG), crude palm oil (CPO), pengolahan nikel dan tepung.

KEKR triwulan II 2013 Bank Indonesia menyebutkan, produksi LNG melemah sebagai akibat dari kerusakan LNG plant di Papua dan berkurangnya cadangan gas di Kalimantan Timur.

Sementara itu, produksi industri CPO Kalimantan belum optimal disebabkan oleh masih lemahnya permintaan dan tekanan persaingan terkait tarif ekspor Malaysia.

Pelemahan produksi CPO juga disebabkan oleh permasalahan pasokan bahan baku, yaitu terdapatnya kendala penambahan luasan kebun di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah.

Sengketa lahan yang berlangsung di Sorowako, Sulawesi Selatan telah mengakibatkan terganggunya operasional produksi industri feronikel.

Di samping itu, harga nikel internasional yang mencapai level terendah sejak 3 tahun terakhir sekitar US$14.947 per metrik ton menjadi disinsentif kegiatan produksi Feronikel.

Penurunan kinerja industri utama KTI lainnya yaitu industri tepung, meningkatnya harga bahan baku menyebabkan penurunan produksi perusahaan tepung yang berlokasi di Sulawesi Selatan.

Produsen tepung tersebut menghadapi ketatnya persaingan dengan kompetitor Jawa Timur yang berdampak pada turunnya kapasitas terpasang.

Sementara peningkatan sektor PHR di KTI didorong oleh kegiatan MICE yang mendorong tingkat kunjungan dan hunian hotel.

Setidaknya terdapat enam kegiatan bertaraf internasional sepanjang triwulan II 2013 yang melibatkan peserta secara masif, dan tiga di antaranya terselenggara di Bali.

Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke KTI periode April – Mei 2013 tumbuh 10,5% (yoy) lebih tinggi daripada triwulan sebelumnya yang tumbuh 4,5% (yoy), pertumbuhan tertinggi terjadi di Manado mencapai 13,4%.

Meskipun demikian, dari sisi pangsa, jumlah kunjungan wisman ke KTI, paling besar ke Bali (98,8%), dengan jumlah wisman tercatat sebanyak 723,4 ribu orang, atau mencatat pertumbuhan 10,5%.

Tingkat penghunian kamar hotel di Bali juga merupakan yang tertinggi dibanding kota lain sebesar 58,8%. (mmd)

 

 

Statistik

Members : 23
Content : 3176
Web Links : 1
Content View Hits : 489190

Pengumuman

KominfoNewsCenter

Who's Online

We have 11 guests online