SELECTED NEWS
KORBAN MENINGGAL MUDIK LEBARAN MELEBIHI KORBAN BENCANA TAHUN 2012 PDF Print E-mail
Tuesday, 06 August 2013 23:37

Jakarta, 6/8/2013 (Kominfonewscenter) – Mudik lebaran setiap tahun selalu menimbulkan korban jiwa, kecelakaan lalu lintas baik akibat faktor teknis maupun manusia menjadi faktor penyebab kecelakaan.

Menurut Kepala Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Dr.Sutopo Purwo Nugroho Senin (5/8), korban meninggal selama mudik lebaran tahun 2010 mencapai 632 orang, tahun 2011 587 orang dan tahun 2012 sebanyak 908 orang.

Sampai dengan Sabtu (3/8) Markas Besar Polri setidaknya mencatat telah terjadi 224 kasus kecelakaan yang mengakibatkan 60 orang tewas, sebagian besar korban kecelakaan sepeda motor.

Tentu ini sebuah tragedi, selama tahun 2012, dengan 908 orang meninggal, 1.505 orang luka berat, dan 5.139 orang luka ringan, jika dibanding korban akibat bencana ternyata lebih banyak.

Korban bencana tahun 2012 tercatat 641 orang meninggal dan 226 orang hilang atau keseluruhan 867 orang.

Ini adalah korban bencana selama 1 tahun dari 13 jenis bencana yang ada, sedangkan korban mudik lebaran selama 20 hari.

Korban bencana tergantung dari magnitude dari bencana yang ada, tahun 2010 banjir bandang Wasior, tsunami Mentawai, dan erupsi Merapi serta bencana kecil lainnya menelan korban meninggal dan hilang 4.186 orang, tahun 2011 korban bencana 1.864 orang.

Jumlah tersebut jika dibanding korban kecelakaan lalu lintas secara keseluruhan jauh lebih kecil, korban meninggal tahun 2010 akibat kecelakaan lalu lintas 31.234 orang, tahun 2011 30.629 orang dan tahun 2012 sebanyak 27.441 orang.

World Health Organization (WHO) menyebutkan jalan raya merupakan pembunuh nomor tiga di dunia setelah penyakit Jantung Koroner dan Tubercolosis.

Di Indonesia, menurut data Kepolisian, selama tahun 2012 terjadi 109.038 kasus kecelakaan dengan korban meninggal dunia sebanyak 27.441 orang.

Guna mengatasi berulangnya korban selama mudik lebaran perlu pembenahan yang radikal, teori risiko bencana dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengatasi masalah yang ada.

Bahwa risiko adalah perkalian antara bahaya dan kerentanan dibagi dengan kapasitas yang ada.

Bahayanya adalah kecelakaan lalu lintas tersebut, baik di darat, laut dan udara, kerentanan menyangkut dengan kondisi terbatasnya ruas jalan, kerusakan jalan, jumlah pemudik yang terus meningkat, terbatasnya angkutan massal, faktor cuaca, kelelahan pengendara, kurang laiknya kendaraan dan sebagainya, sedangkan kapasitas menyangkut jumlah aparat, pos kesehatan, dan sebagainya.

Perlu segera angkutan massal yang memadai, memang mudik lebaran adalah masalah yang yang kompleks, tapi bukan berarti tidak bisa diatasi, apalagi ini adalah ritual tahunan yang waktunya dapat diprediksikan sebelumnya sehingga antisipasi dapat dilakukan.

Berdasar penelitian Kementerian Perhubungan, tahun 2013  pemudik dengan menggunakan kendaraan pribadi baik mobil dan sepeda motor masih tinggi.

Jumlah penggunaan sepeda motor diperkirakan tumbuh 8%-10% menjadi 3 juta unit sepeda motor, sedangkan jumlah mobil pemudik naik 6%-8% dibanding tahun lalu menjadi 1,76 juta mobil.

Tingginya pemakaian kendaraan pribadi lantaran pemudik mengandalkan mobil dan sepeda motor untuk mobilitas saat berada di kampung halaman. (mnsy)

 

Statistik

Members : 23
Content : 3176
Web Links : 1
Content View Hits : 489206

Pengumuman

KominfoNewsCenter

Who's Online

We have 8 guests online