Jakarta, 25/5/2013 (Kominfonewscenter) – Indonesia diminta dapat menjadi andalan bagi AEC (Asean Economic Community/Masyarakat Ekonomi Asean/MEA) tahun 2015 untuk berkompetisi dalam perekonomian dunia.

Hal itu dikemukakan Ketua ASEAN Competitiveness Institute Soy Pardede di Jakarta, seperti diberitakan Kemkeu, Jumat (24/5).

Menurut Soy Pardede, Indonesia diuntungkan dengan kekuatan kompetitif yang dapat dikembangkan, yang dapat meningkatkan daya saing ke depan.

Posisi daya saing Indonesia dalam ASEAN, lanjutnya, masih berada di tengah-tengah, di bawah Singapura, Malaysia dan Thailand, tetapi berada di atas Vietnam.

Untuk meningkatkan daya saing menyongsong AEC/MEA, perlu memanfaatkan comparative advantages berupa jumlah penduduk, sumber daya alam, dan lokasi yang strategis yang saat ini dimiliki.

“Harusnya bisa jadi andalan untuk membentuk ASEAN yang kompetitif, maka perlu adanya koordinasi yang intensif antara pemerintah, DPR (Dewan Perwakilan Rakyat), pelaku usaha, dan Komisi Pengawas Persaingan Usaha atau KPPU untuk bersinergi,” ujarnya.

Ia menambahkan, jika ekonomi ASEAN terhubung, akan ada kebebasan lintas barang, jasa, investasi, buruh terdidik, dan aliran modal atau pendanaan, Indonesia harus siap menyambut ini agar dapat bersaing dan tidak hanya menjadi pasar.

Menurutnya, pembentukan AEC/MEA ini merupakan bagian dari mempersiapkan ASEAN untuk bersaing secara global, Indonesia seharusnya dapat membawa bendera ASEAN dalam persaingan di pasar global dengan negara lain.

“Kebijakan yang berbeda-beda di masing-masing negara ASEAN yang menimbulkan ketidakseimbangan untuk bersaing, ini yang perlu menjadi perhatian menjelang MEA ke depan,” pungkasnya. (msy)