SELECTED NEWS
KENAIKAN BBM BENTUK MANIPULASI ANGGARAN PDF Print E-mail
Thursday, 23 May 2013 23:40

Jakarta, 23/5/2013 (Kominfonewscenter) - Menyusul rencana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) Juni 2013, Anggota Komisi IX DPR Rieke Diah Pitaloka sekali lagi menandaskan, tidak ada argumen yang logis dari rencana kenaikan BBM tersebut.

“Subsidi BBM untuk apa? Kalau saya masih dalam posisi menolak kenaikan BBM, karena tidak masuk akal alasannya. Kasih argumen yang masuk akallah,” katanya, seperti disiarkan DPR, Kamis (23/5).

Menurut Rieke, subsidi BBM yang akan dialihkan pemerintah ke alokasi anggaran kesehatan dan pendidikan, juga tidak tepat. Pasalnya, alokasi anggaran kesehatan dan pendidikan tahun 2013 belum terserap.

“Belum terserap, kok, tahun 2013, kenapa ditambah lagi?” ujarnya bertanya-tanya.

Aksi penghematan yang dilakukan pemerintah dengan menaikkan BBM, tidak menjamin sektor kesehatan dan pendidikan menjadi membaik.

“Dengan menaikkan BBM itu, sekitar Rp30 triliunan penghematannya. Sekarang, kan, bisa efisiensi. Kalau alasannya adalah untuk kesehatan dan pendidikan, enggak ada jaminan anggaran ditambah, lalu kemudian menjadi baik.” katanya.

Pemerintah lewat Menteri Keuangan yang baru Chatib Basri telah menyampaikan rencana kenaikan BBM itu di hadapan rapat Badan Anggaran DPR, Rabu (22/5), argumen pemerintah di balik kenaikan itu agar defisit anggaran tidak melampaui 3%.

Rieke bahkan mensinyalir ada penyelewengan anggaran yang sengaja dilakukan untuk agenda politik, ia menyebutnya dengan istilah “politik gentong babi”.

“Saya tetap mensinyalir ini ada indikasi, jangan-jangan mau digunakan seperti Pemilu 2009, ada program BLT ya. Sebetulnya, indikasinya ke arah politik gentong babi. Memanipulasi anggaran lewat program-program yang dilegalkan,” kilahnya. (myd)

 

 

Statistik

Members : 23
Content : 3191
Web Links : 1
Content View Hits : 492870

Pengumuman

KominfoNewsCenter

Who's Online

We have 27 guests online