Newsflash
Jakarta, 17/4/2013 (Kominfonewscenter) – Komisi V DPR menilai program penataan kawasan kumuh oleh Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) di Provinsi NTB sudah cukup baik, pembangunan jalan, saluran air, penerangan jalan umum (PJU) dan MCK Komunal dirasa sangat positif untuk pengembangan sebuah kawasan. |
SEBAGIAN BESAR HARGA TIKET KRL JABODETABEK TURUN |
Thursday, 23 May 2013 23:38 |
Jakarta, 23/5/2013 (Kominfonewscenter) – Besarnya tarif perjalanan KRL (Kereta Rel Listrik) Jabodetabek kini ditentukan melalui penghitungan tarif berdasar jumlah stasiun yang akan dituju penumpang dengan mekanisme, Rp3.000 untuk lima stasiun pertama dan Rp1.000 untuk setiap tiga stasiun berikutnya, sistem tarif progresif atau berdasar jumlah stasiun itu akan diberlakukan bersamaan dengan penerapan e-ticketing pada Juni 2013. Dengan penerapan tarif progresif hampir sebagian besar harga tiket perjalanan KRL Commuter Line di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) akan mengalami penurunan, sementara tarif tertinggi tetap mengacu pada tarif untuk jarak terjauh yang ditetapkan sejak 1 Oktober 2012 yakni sebesar Rp9.000,- “Secara keseluruhan pentarifan yang menurut tarif progresif sebagian besar itu tarifnya turun, kecuali yang jarak-jarak jauh Jakarta-Kota ke Bogor tetap Rp9.000 Jakarta-Kota ke Depok tetap Rp8.000 selain itu tariff-tarifnya turun”, kata Dirut PT KCJ (PT KAI Commuter Jabodetabek) Tri Handoyo dalam jumpa pers kebijakan tarif progresif, di Jakarta Kamis (23/5). Mekanisme tarif dengan perhitungan jumlah stasiun juga untuk memudahkan penumpang menghitung biaya yang harus disediakan ketika akan melakukan perjalanan KRL di Jabodetabek. Pemberlakuan tarif progresif KRL Jabodetabek diharapkan dapat mewujudkan system tarif yang lebih baik dan adil bagi semua penumpang KRL Jabodetabek, khususnya bagi penumpang berjarak dekat. Tri Handoyo menegaskan PT KAI tidak menggunakan tarif progresif untuk menaikkan tarif secara terselubung. “Jadi ini murni berdasarkan jarak dan penumpang akan bisa merasakan keadilan dari penerapan tarif progresif, pendek bayar murah, jauh tetap”, katanya. Tri memberikan contoh harga tiket dari Jakarta-Kota ke Cikini semula Rp7.500 dengan enam stasiun sekarang harga tiket menjadi Rp4.000 karena lima stasiun harganya Rp3000 ditambah tiga stasiun berikutnya Rp1.000 sehingga Rp3.000 tambah Rp1.000 harganya menjadi Rp4.000,-. “Jadi tadinya itu Rp7.500 sekarang itu jadi cuman Rp4.000 karena cuman enam stasiun, yang lainnya juga begitu dari Jakarta-Kota ke Pasar Minggu tadinya Rp8.000 sekarang cuman Rp5.000 karena ada 11 stasiun jadi Rp3.000 tambah Rp1.000 tambah Rp1.000”, jelas Tri. Dalam mengantisipasi peningkatan penumpang, KCJ melakukan pengadaan KRL dengan target 160 unit per tahun. Penambahan armada sejak 2008 sampai dengan 2012 dIlakukan dengan pembelian sejumlah 308 unit KRL, sementara tahun 2013 direncanakan sebanyak 180 unit KRL. Setelah penetapan Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 1 April 2013 jumlah perjalanan KRL Jabodetabek bertambah menjadi 598 perjalanan per hari dari sebelumnya 514 perjalanan pada Gapeka 2012. (my) |
Statistik
Members : 23Content : 3191
Web Links : 1
Content View Hits : 492861